Selasa, 23 Juli 2013

Puasa Puasa :)

Bd, 23 Juli 2013

Hari selasa, hari ke 14 bulan Ramadhan, wih, ga kerasa ya udah separuh jalan puasanya...
Seneng apa sedih ya?
Kalau saya sih, sedih, soalnya Ramadhan itu rahmat, jangankan lipatan pahalanya yang luar biasa, hawa Ramadhan-nya aja suka bikin kangen...

Sedikit flash back ke belakang, setahun yang lalu saya melewati bulan puasa sudah di Bandung sama kaya tahun ini, masih berstatus single dikosan para cewe-cewe kece *halah* yang suka heboh pas waktu sahur, ada yang kesiangan, bingung masak, yah gitulah, rempooong.. hihihi...

Tahun ini, berkah Ramadhan, saya melewati hingga hari ini berdua bersama suami *ecieee
Ngerasain menjalani karir saya walaupun masih dikosan, dengan job description utamanya adalah nyiapin makan sahur dan buka dengan menu yang ga boleh monoton (kasian abi soalnya kalau bosen, hihihi). Merasakan menjadi ibu hamil, masak tiap kesempatan, bikin ini itu, dan alhamdulillah sekali suami orangnya proaktif, jadinya dibantuin mikirin masak apa, dan gimana eksekusinya.
Emang dasar hobby nya abi masak, jadi enak deh pasti dibantuin, dan kita tuh sukanya eksperimen menu yang aneh-aneh, hahahaha...

Yang jelas bikin anak kosan yang lain ngiri kali ya, soalnya mereka kan pada males masaknya...

Kemaren aja kita eksekusi mie aceh (ceritanya sih gitu) pake bumbu kare instan sisa masak kemaren, dengan toping ati sapi, irisan bawang daun, sama tomat, dan ditambah bumbu rahasia yang dihaluskan (oposih!) hahaha,,, kemiri, ketumbar, bawang merah, bawang putih sama cabe rawit secukupnya ajah, taraaaa... jadilah buka puasa pake mie aceh. Hasilnya, okeeehh banget deh... haha...

Disisi lain, alhamdulillah, kakak aktif terus walaupun umminya lagi ikutan puasa.
Yah, sempet sih kemaren bolong 3 hari, gara-gara kakak tiba-tiba diemnya lama....
Sempet kepikiran saya nya egois...
Padahal kan udah jelas, kalau ibu hamil dan menyusui mendapatkan keringanan dalam mengerjakan ibadah puasa ini...
Tapi kemudian hati saya mantap, niatnya bulat, dan insyaAllah kalau lillahi ta'ala, Allah akan mendampingi... alhamdulillah, semoga lancar sampai akhir...
Amiinn...

Tadi pagi, jadwalnya periksain kakak...
Iya nih, dokter udah minta maksimal 2 minggu sekali dikontrol...
Kakak sekarang usianya 34 minggu...
Gak kerasa yaa, tiba-tiba kalau ngaca, baru deh sadar kalau perut udah buncit, hihihi....
Pantesan buat gerak udah ga leluasa, pake baju udah itu-itu aja soalnya yang lain udah ga muat, napas sering engap, hahaha...
I really enjoy this moment....

Mari deh kita review si kakak...

BPD : 86.2 mm
FL    : 62.0 mm
EFW: 2.339 g


Sempet deg-degan juga pas periksain kakak, takut ada pengaruh puasa, soalnya ibunya cuman naik 1 ons ajah BB nya. Dari kemaren 69.1 kg jadi 69.2 kg dengan tekanan darah normal 100/70. Tapi kata dokter, pokoknya BB harus naik, walaupun cuma 1 ons, karena itu menunjukkan kehamilan yang baik. Alhamdulillah, amaan...

Tadi pas di USG, kelihatan tangan kaki, raut mukanya juga..hihihi...
Tapi tetep, si kakak ga mau ngeliatin jenis kelaminnya,,
Dengan posisi yang udah nungging, dan badan yang udah makin gede, yah, susah deh ketahuannya...
Hihihi...

Gak kerasa kurang 1.5 bulan lagi kakak lahir...
Doakan lancar ya om tante...

(Umminya belom nyiapin apapun buat lahiran #colek abi)
Yang penting sehat ibu dan anaknya...
Amiinn....

Oh iya, satu lagi, suster dan dokter nyaranin untuk segera suntik TT lagi...
Hal ini penting karena bertujuan mencegah tetanus neonatorum pada bayi yang dilahirkan. Ideanya, suntikan dilakukan sebanyak dua kali dengan selang waktu 4 minggu setelah usia kehamilan memasuki trimester ketiga. Gitu...

Pertanyaan selanjutnya muncul, saya kan puasa, trus gimana hukumnya kalau disuntik TT? Batal ga ya? Tanya sana sini dan browsing internet akhirnya saya menarik kesimpulan kalau suntik ataupun infus tidak membatalkan puasa jika tujuan dan cairan yang dimasukkan bukan merupakan pengganti makanan dan minuman. Wallahua'lam bishowab...

CMIIW ya agan yang membaca tulisan ini....

Okeh, kembali bekerjaaaaaa :)

Assalamualaikum wr.wb ;)

Kamis, 18 Juli 2013

Dunno what to say

Bd, 18 Juli 2013

Yeah, beginilah akhir-akhir ini perasaan sedang tidak menentu...
Tepatnya sih mulai dari kemarin, rasanya deg-degan aja...
The reason?
I don't really know...
Mungkin karena terlalu takut mengatakan pada diri sendiri tentang apa yang jadi ganjalan.
Bukan apa-apa sih, sekedar meyakinkan kalau apa yang dipikirkan ini bukan termasuk kufur nikmat.

Ya, Ya Allah, saya takut dibilang kufur nikmat olehMu ya Allah,
Sungguh, sampai detik ini, tidak ada yang patut diucapkan kepadaMu selain alhamdulillah wa syukurillah...
Setidaknya keinginan orang tua saya, ibunda tersayang, telah kutunaikan walau masih belum semua...
Sekolah, kuliah, lulus, kerja, menikah, dan sekarang sedang menanti kelahiran my baby....

Begitupula dengan adek yang udah mau lulus kuliah, pasti jadi kebanggaan ibunda, anak laki-lakinya tumbuh ditengah era yang carut marut ini, tapi alhamdulillah, adek bukan tipe anak yang "salah" gaul. Dia tetap anak ibu, yang masakan favoritnya ya masakan ibu, tetap manja diusianya yang udah 22 tahun ini, tetap anak ibu bangeeeettt... Dan hal ini melegakan saya karena ibu pernah berpesan, "sesukses apapun kamu nanti, kamu harus bisa membawa adekmu menjadi laki-laki yang lebih sukses". Mungkin dimata ibu, inilah kebanggaan terbesar saat ini. Melihat anak perempuannya berkeluarga dan juga sekaligus bekerja di BUMN, dan anak laki-lakinya yang insyaAllah akan segera bekerja ditempat yang tak kalah bergengsinya.

Tapi ibu, sungguh, saya sangat takut mengungkapkannya terutama kepada orang-orang terkasih, suami dan ibu...
Saya berkali-kali menanyakan pada diri saya sendiri, apakah ini yang saya cari?
Kehidupan inikah yang menjadi cita-cita saya?
It's almost perfect....
Tapi, apa nilainya jika kita tak bisa berkumpul dan saya menjadi istri yang menurut saya jadi seenaknya saja melayani suami (mengingat harus bekerja, diluar kota, bertemu hanya sesekali). Kalaupun sekarang saya dan suami bisa bersama-sama karena suami sedang di Bandung, tapi, hey, wake up! What about next? Ketika ia harus kembali ke dunianya yang berada di Malang, di dunia yang seharusnya saya juga disana, bagaimana ketika saya melahirkan anak kami nanti, apakah setega itu saya akan meninggalkan mereka di Malang?! No! It's absolutely freak! Demi apapun itu, kalau kami harus dipisahkan bukan karena Allah, saya sungguh tidak rela.
Pertanyaan kemudian kembali muncul, bukankah saya disini juga karena Allah berkehendak?

Ya Allah, I dunno what to say,,,
Pekerjaan inipun, mungkin saat ini adalah yang terbaik, selain ada kemungkinan untuk dimutasi ke daerah asal, karena saya dan suami, jujur saja, masih membutuhkannya untuk tabungan kehidupan kami, sebagai modal membuka lapak (insyaAllah). Seandainya saya bisa dimutasi secepat yang saya bayangkan...


Beberapa bulan kemaren, saya mencoba mencari cara agar saya dapat dimutasi dengan menghadap langsung kepada "Ibu" kami (VP), berharap beliau bisa memahami posisi saya. Mendengar rekomendasi dari rekan-rekan tentang bagaimana Ibu kita bersikap kepada pegawainya dulu (sebelumnya beliau dipindahkan ke daerah, beliau pernah menjadi VP di unit kami, kemudian diganti oleh seorang bapak dan sekarang kembali lagi di sini, kemudian baru saja digantikan lagi oleh bapak dari daerah) maka membulatkan tekad saya untuk mengutarakan maksud saya. Bismillah, saya tidak takut, karena saya rasa niat saya cukup kuat dan saya yakin Allah bersama saya. Tapi hingga saat ini, tidak ada tindak lanjut dari Ibu, dan saya sangat kecewa, karena beliau memberikan harapan yang kosong, hingga akhirnya beberapa hari lalu beliau dimutasi. Sedih, pasti, tapi saya menyemangati diri untuk tetap menaruh harapan dalam doa. Mungkin belum waktunya,,,

Kemudian saya kembali gusar,
Bagaimana tidak, usia kehamilan yang makin tua, saya menjadi was-was jika saja permohonan mutasi itu tidak segera di follow up kembali kepada VP kami, yang sekarang dijabat oleh seorang Bapak dari daerah. Tapi, kemudian saya takut, karena belum mengenal perangai Bapak. Tapi disisi lain, kenapa harus gusar jika yakin kepada Allah. Allah Maha membolak-balikkan hati...
Ya Allah, beri hamba keberanian lebih untuk bisa menerima apapun respon dari Bapak.
Semoga ini benar keputusan dariMu, yang terbaik bagi kami...
Aku tak berani membayangkan jika keinginan ini tak dikabulkan,
Sederhana, saya hanya ingin menjadi istri dan ibu yang baik, dan tetap bisa membantu suami selama dia mau.

Ya Allah bantu kami...
La khaula wa la quwwata illa billah...

Jumat, 12 Juli 2013

Bismillah :)

Bd, 12 Juli 2013

Assalamualaikum, blogger...

Hari ini hari Jumat dan hari ketiga berpuasa, versi Pemerintah ya...
Alhamdulillah, walaupun ada sodara muslim yang lain yang udah mulai puasa sehari sebelumnya, yang penting, barokallah buat semuanya :)

Kali ini saya mau share kondisi kakak yang menurut perkiraan saya masih 30 minggu, eh ternyata dari hasil USG kata dokter kakak udah 31 minggu. Wah udah mulai deg-deg an ga sabar nungguin kakak nongol ntar... :D

Yap, tepat tanggal 9 Juli 2013 saya dan suami melakukan pemeriksaan rutin bulanan buat ngecek kondisi kakak. Setelah akhir Juni, tepatnya tanggal 28 Juni 2013 dirumah ngadain pengajian 7 bulanan, maka perhitungan saya kakak umur 30 minggu. Ternyata kakak udah gede, kita review hasil periksa plus USG nya yaa...

Kondisi Ibu:
Tekanan darah normal, 100/70, dengan berat badan 69,1 kg (naik 1,6 kg, sebelumnya 67,5 kg). WAh, ini agak mengejutkan saya karena biasanya kenaikan berat badan 3 kg per bulan. Padahal saya juga ga mengurangi makan, sama seperti biasanya. Em, tapi kata dokter mah gapapa, asal naik aja berat badannya, karena kan si kakak juga nambah berat badannya, jadi ya secara logika, ibu nya juga harus naik berat badannya. Oke deh....

Kondisi kakak:
BPD: 80.8 mm (sebelumnya 69.6 mm)
FL: 58.4 mm (sebelumnya 54.8 mm)
EFW: 1846 gram (sebelumnya 1435 gram)


Wah, alhamdulillah semua normal. Kemarin saya dan suami  kepikiran untuk USG 4D buat liat wajah kakak, tapi mengingat posisinya yang udah nungging, wajahnya jadi ga keliatan. Jangankan wajahnya, prediksi cowok atau ceweknya juga jadi susah. Tapi apapun sedikasihnya sama Allah, pasti yang terbaik, yang penting sehat selalu ya nak,,, amiiinn...

Tapi kita beruntung kemaren, karena dokter berusaha menampakkan siluet kakak di monitor, ditunggu sampe dianya bergerak miring (walau dikit). Dan, it works! Klik, kelihatan deh siluet hidung, bibir, mata, alhamdulillah normal...
Jadi ngebayangin muka kakak gimana yaaa... hehehehe....

Alhamdulillah ya Allah, makin besar kakak, makin ajaib rasanya...

Setelah berkutat dengan USG, maka saya dan suami melakukan konsultasi sesuai dengan daftar pertanyaan yang sudah kami siapkan (halahh!). Tapi emang bener, dari hari-hari sebelum periksa juga udah disimpan itu daftar pertanyaan, dengan harapan gak lupa ditanyain pas ketemu dokter.

Pertanyaan pertama masalah keputihan. Sebenernya sih wajar kok kalau ibu hamil mengalami keputihan. Selain kondisi hormonal yang naik turun, juga bertambahnya berat badan juga berpengaruh terhadap suhu tubuh, terutama untuk didaerah sensitif. Apalagi saya termasuk perempuan yang sensitif terhadap kelembaban didaerah tersebut, sehingga pas udah masuk trisemester akhir, muncullah keputihan yang menurut saya berlebihan produksinya. Kata dokter, keputihan itu normal atau abnormal, dilihat saja dari warna dan bau serta ada atau enggak nya efek gatal pada daerah kewanitaan. Selama keputihan engga berwarna kuning sampe hijau, engga berbau dan enggak gatal, ga usah khawatir, itu normal, karena hormon. Nah sebaliknya, kalau udah ada salah satu aja dari gejala itu, waspada sama jamur yang tumbuh akibat daerah yang lembab dan gelap.
Salah satu jamur yang paling populer dikalangan ibu hamil dan menyusui itu jamur candida. Searching-an di google meyakinkan saya kalau keputihan yang sedang melanda saya ini adalah akibat jamur. Setelah menceritakan kondisi saya, dokter memberikan obat fluconazole (Diflucan™), adalah bahan/zat anti jamur sintetis yang dapat digunakan untuk pengobatan infeksi Candida albicans dan infeksi jamur lainnya. Dengan dosis 150 mg ajah. Alhamdulillah langsung ngefek.

Pertanyaan selanjutnya masalah telinga. Yap sodara, saya mengalami gangguan telinga sebelah kanan, dan berharap itu bukan tinitus (kondisi kalau telinga berdenging terus menerus). Dan alhamdulillah emang bukan. Jadi ceritanya seminggu sebelum periksa, saya melakukan kebiasaan membersihkan telinga dengan cotton buds, dan kebiasaan itu membuat saya addicted dan sangat gak nyaman bila telinga terasa kotor dan dibiarkan saja. Padahal, yang benar menurut dokter THT yang kemarin menangani keluhan saya, dibersihkan dengan cotton buds hanya perlu 6 bulan sekali, bukan 6 hari sekali, ya... Setelah proses pembersihan itu, saya ngerasanya ada yang nutupin suara masuk ke gendang, ditambah kondisi flu yang melanda. Alhamdulillah, flu yang melanda sembuh dengan sendirinya, dengan simple treatment, hanya dengan banyak minum air hangat cenderung panas, dan sekali ajah minum susu bear brand, langsung sembuh. Setelah flu sembuh saya sih berharapnya si telinga kanan itu juga ikutan sembuh, karena pikiran saya sih pengaruh lendir flu juga. Ternyata enggak.... Oke, kembali ke konsultasi. Setelah ngomong panjang lebar, dokter ngasih surat rujukan ke THT untuk dilakukan proses spooling. Iyah, itu proses irigasi telinga, yaitu dengan menyemprotkan cairan NaCl ke dalam liang telinga, kemudian dengan sendirinya tumpukan kotoran telinga bisa keluar. Jadi, ternyata, proses pembersihan telinga menggunakan cotton buds menyebabkan kotoran telinga jadi ikut tersdesak masuk makin jauh ke dalam liang. Sebenernya cara alami mengeluarkan kotoran telinga ya dengan gerakan mengunyah. Kalau telinga kerasa kotor, mari kita lakukan gerakan mengunyah, nyamnyamnyam...

Pertanyaan terakhir adalah mengenai puasa. Alhamdulillah, si dokter memberi enggak menghalangi untuk berpuasa. Asal puasanya tidak dipaksakan dan kakak tetep aktif didalam perut. Kalau udah pusing, lemes, langsung batalin aja puasanya. Tapi saya yakin, kalau udah niat, insyaAllah, kuat. Dan syukur alhamdulillah, ini udah hari ketiga kakak ikut puasa, dan tetep aktiiiifff banget. Cuman kemaren sore aja agak capek kayaknya, jadi si kakaknya diem aja. Karena itulah, absen deh sehari gak ikut sholat tarawih, dan ternyata malemnya kakak mulai lagi aktif gak mau diem, sampe geli rasanya, hihihi....

Love you baby, sehat terus ya naak...
Bismillah, ikut puasa dan nyari berkah ramadhan bareng ummi sama abi ya :*

Terakhir nih, saya dan suami mengucapkan...
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa ya semuanya saudaraku umat Islam :)
Barokallah hu lanaa waa lakuum